GODS

Rabu, 19 Januari 2011

Turunnya Dajjal Dan Nabi Isa ,


DA’JAL

Kisah Dajjal dan turunnya Isa ‘alaihiwasallam dan terbunuhnya Dajjal dalam riwayat Abu Umamah serta Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh sebahagian sahabat.
(Diringkaskan dari kitab Qishah Al-Masih Addajjal Ulanuzuli Isa ‘alaihiwasallam Waqatlihi Iyyahu, Judul Indonesianya ialah Nabi Isa vs Dajjal karangan Syeikh Muhammad Nasiruddin Al-Albani)

1.      Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak akan terjadi fitnah di muka bumi ini sejak Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keturunan kepada Adam dan tidak juga sampainya terjadi kiamat[1] yang lebih besar dari fitnah yang ditimbulkan oleh Dajjal. Tidak akan berhasil seseorang kecuali diselamatkan darinya[2], dan sesungguhnya dia tidak membahayakan seorang muslim.[3]
2.      Sesungguhnya Allah tidak mengutus seorang nabi kecuali dia mengingatkan umatnya dari si (juling),[4] Dajjal, (sesungguhnya aku akan mengingatkan kalian tentangnya)[5]
3.      Sesungguhnya aku adalah nabi terakhir[6], dan kalian adalah umat yang terakhir.[7]
4.      Dia pasti keluar di antara kalian. Sesungguhnya dia benar (benar-benar wujud) dan dekat maka setiap yang akan datang sesungguhnya ia adalah dekat.[8] Sesungguhnya dia keluar kerana marahnya[9] dan dia tidak keluar sampai harta warisan tidak lagi dibahagi dan seseorang tidak gembira dengan harta rampasan.[10]
5.      Seandainya dia keluar, sedangkan aku masih ada di antara kalian maka akulah yang menjadi pelindung bagi setiap muslim. Tetapi seandainya dia keluar sesudahku (wafat), maka setiap muslim menjadi pelindung bagi dirinya sendiri, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala penggantiku sebagai pelindung setiap muslim. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah, “Seandainya dia datang sesudah aku tiada, maka Allah mencukupkan kalian dengan orang-orang shalih.”[11]
6.      Sesungguhnya dia akan keluar (dari bumi) dari arah timur.[12] (Dikatakan kepadanya di Khurasan)[13] dalam sekelompok Yahudi Ashfahan,[14]seakan-akan wajah-wajah mereka gila.[15] Suatu tempat antara Syam dan Iraq, membuat kerosakan di kanan[16] dan kiri, wahai hamba Allah, tetaplah kalian di situ (diucapkan tiga kali)[17]
7.      Maka sesungguhnya saya akan memberikan keterangan kepada kalian yang tidak pernah diterangkan oleh nabi sebelumku. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ubadah, “Sesungguhnya aku menceritakan kepada kalian tentang Dajjal sampai aku takut kalian tidak mempercayainya.”[18]
8.      Sesungguhnya dia mulai, lalu dia (Rasulullah) berkata, “(Dajjal berkata) Aku adalah nabi dan (ketahuilah) tidak ada nabi sesudahku (Rasulullah)”
9.      Kemudian dia (Dajjal) memuji dirinya dan berkata, “Aku adalah Tuhan kalian dan (ketahuilah) kalian tidak melihat Tuhan Kalian sampai kalian mati.”
10.  Sesungguhnya dia itu juling, (buta sebelah)[19] mata sebelah kiri[20] alisnya lebat[21], hijau bagaikan bantang-bintang bersinar,[22] matanya sebelah kanan bagaikan buah anggur,[23] tidak ada pohon-pohon dan tidak batu-batu,[24] dan rambut kerinting.[25] Ketahuilah apa yang tersembunyi pada kalian dari sesuatu, maka tidak akan tersembunyi pada kalian.[26] Sesungguhnya Tuhan kalian tidaklah juling (ketahuilah apa yang tersembunyi dari kalian, maka tidak akan ada yang tersembunyi dari kalian, sesungguhnya Tuhan kalian tidaklah juling)[27] (menyebutkan tiga kali[28] dan tangannya mengisyaratkan kepada kedua matanya).[29] Sesungguhnya kalian tidak akan melihat Tuhan kalian sampai kalian mati.[30]
11.  Sesungguhnya dia berjalan di muka bumi, sedangkan bumi dan langit merupakan milik Allah.[31]
12.  Sesungguhnya dia adalah pemuda yang berambut kerinting, saya menyerupakan dengan Abdul Uza bin Qathan,[32] pendek, jelek[33] dan ada cacatnya.[34]
13.  Sesungguhnya dia adalah Adam (lelaki), berkerinting[35] (kerinting rambutnya)[36]
14.  Sesungguhnya tertulis di antara kedua matanya: Kafir. Dibaca oleh orang yang membenci perbuatannya, atau dibaca[37] oleh setiap orang beriman baik dia itu dapat menulis ataupun tidak boleh menulis.
15.  Sesungguhnya dari sebahagian fitnah yang dilakukannya, ialah bersamanya syurga dan neraka, sungai dan air,[38] gunung dan roti[39], dia datang bersamanya dengan gambaran syurga dan neraka[40] yang merupakan neraka adalah syurga dan yang merupakan syurga adalah neraka. (Al-Mughirah ibnu Syahbah menanyakannya lalu dia bercerita, ia mengatakan bahawasanya mereka berkata, “Bersamanya gunung dari roti dan daging, dan sungai dari air?” dia berkata semacam itu merupakan sesuatu yang sangat mudah.”[41]
16.  Dalam Hadits lain,[42] bersamanya dua sungai yang mengalir, salah satunya- yang terlihat dengan mata biasa- air putih, dan lainnya- yang terlihat dengan mata biasa- api yang berkobar,[43] maka barangsiapa yang mendapati salah satu dari kalian, lalu dia menginginkan air, makan minumlah dari yang kelihatan, maka sesungguhnya dia adalah api,[44] dan hendaklah pejamkan, kedua matanya,[45] kemudian menundukkan,[46] (kepalanya)[47] maka sesungguhnya dia mendapati air (dingin tawar)[48] (baik)[49], maka janganlah kalian memujinya,[50] (dalam riwayat lain,[51] maka barangsiapa masuk ke dalam sungainya akan berkurang pahalanya dan mendapat dosa, dan barangsiapa yang masuk ke apinya maka bertambah pahalanya dan berkurang dosanya)
17.  Barangsiapa yang dicuba dengan apinya, maka hendaklah dia meminta pertolongan Allah, dan hendaklah dia membaca (atasnya)[52] fawatih surah (Surah Al-Kahfi), maka sesungguhnya dia melindungi kalian dari fitnahnya.[53]
18.  Sesungguhnya di antara fitnahnya adalah dia berkata kepada orang Arab, bagaimana pendapatmu jika aku mengirimkan ibu bapakmu, apakah kamu mempercayai bahawa saya adalah tuhanmu? Lalu dia menjawab “Betul”, maka dua syetan menyerupakan kepada gambar bapak ibunya, lalu keduanya berkata. “Wahai anakku, ikutilah dia, kerana sesungguhnya dia adalah tuhanmu.”
19.  Di antara fitnahnya adalah dia mampu mempengaruhi seseorang lalu membunuhnya, dan menggergaji dengan sampai terpotong dua.
20.  Di antara fitnahnya dia melewati suatu daerah (lalu dia memanggil mereka)[54], lalu mereka mendustakannya, lalu dia meninggalkan mereka[55] maka tidak ada yang tersisa dari binatang ternak mereka kecuali binasa semuanya.
21.  Di antara fitnahnya adalah dia melewati suatu daerah (lalu dia memanggil mereka),[56] lalu mereka mempercayainya dan mereka menjawab dakwahnya.[57] Dia memerintahkan langit untuk turun hujan, maka turun hujan, bumi itu tumbuh, lalu bumi itu tumbuh, sampai berkembang penternakannya pada hari itu menjadi lebih gemuk dan besar ternaknya.
22.  Dia melewati suatu daerah, lalu dia berkata kepadanya, “Keluarlah seperti harta bendamu, lalu dia mengikutinya bagaikan barisan lebah.”[58]
23.  Dia keluar pada (masa terjadi perselisihan di antara manusia, dan kelompok),[59] dan benci kepada manusia, melemahkan fungsi agama, membuat kebimbangan, maka kembalilah setiap dari tempat air minum, lalu dia melipat bumi bagaikan baju kulit biri-biri.[60]
24.  Dia tidak keluar sampai Rum turun di Dabiq, mereka berkumpul dekat kaum muslimin dan kaum muslimin berkumpul dekat mereka,[61] lalu tentera keluar kepada mereka dari madinah, (yang berasal dari penduduk bumi yang paling baik pada saat itu), maka ketika mereka berbaris, kaum Rum berkata, “Pergilah kalian dari kami dengan orang-orang yang memberontak dari kelompok kami,” maka kaum muslimin berkata, “Tidak demi Allah, kami tidak akan membiarkan di antara kalian dengan saudara-saudara kami.” Maka mereka memeranginya. Ketika berkecamuk peperangan, maka kaum muslimin berjanji tidak akan kembali tanpa kemenangan atau mati. Mereka berperang sampai dipisahkan oleh malam dan masing-masing dari mereka saling mengundurkan dari tanpa salah satunya memenangkan peperangan, dengan melupakan pensyaratan tadi. Kemudian kaum muslimin berjanji tidak akan kembali kecuali dengan kemenangan, mereka berperang sampai malam, lalu masing-masing mereka menahan diri tanpa ada satu pun yang memenangkan dan melupakan pensyaratan tadi. Kemudian kaum muslimin berjanji tidak akan kembali kecuali kemenangan. Mereka berperang sampai senja, lalu masing-masing melupakan pensyaratan. Pada hari keempat (kami berikan petunjuk Islam kepada mereka), maka sepertiga dari mereka, yang tidak bertaubat kepada Allah melarikan diri, dan sepertiganya lagi terbunuh (mereka) adalah semulia-mulia syuhada di samping Allah dan sepertiga lagi yang selamat dari fitnahnya selamanya diberi kemenangan. Allah menjadikan kecelakaan terhadap mereka (Rum), maka mereka membunuhnya. Adapun yang berkata, “Tidak akan dilihat sepertinya,” dan yang berkata, “Belum diperlihatkan sepertinya, sampai burung akan lewat di samping mereka (sampai jatuh bergelimpangan) mereka berjumlah seratus, mereka tidak mendapatkannya yang tersisa dari mereka kecuali seorang lelaki. Maka harta rampasan mana yang membuatnya gembira atau warisan man yang terbahagi? “Mereka sampai ke Konstantinopel, lalu mereka menaklukkannya (dalam riwayat lain: “Apakah Kalian mendengar di Madinah di samping terdapat lautan dan di samping lagi terdapat di daratan?” mereka menjawab, “Betul wahai Rasulullah,” Beliau bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampat tujuh puluh ribu orang dari keturunan Bani Ishak memeranginya.”) Maka ketika mereka mendatanginya dan singgah, maka mereka tidak lagi berperang dengan senjata dan tidak dengan melempar anak panah,” mereka berkata, “Lailaha Illallah walluhu Akbar,” maka gugur salah satu dari, mereka yang berada di lautan, kemudian mereka berseru lagi untuk yang kali kedua kalinya, “Lailaha Illallah walluhu Akbar,” gugur lagi sebahagian mereka di daratan. Untuk kali ketiganya mereka berseru “Lailaha Illallah walluhu Akbar,” maka Allah melapangkan dalam memasuki (daerah) musuh dan mendapatkan harta rampasan.[62] Ketika mereka membahagi harta rampasan –mereka mengantungkan pedang-pedang mereka dengan pohon zaitun -tiba-tiba syetan berteriak di antara mereka, “Sesungguhnya Dajjal masih berada dengan kalian. Lalu mereka menolak dengan tangan-tangan mereka, mereka keluar, dan itu adalah sesuatu yang batil. Mereka mengirim kuda-kuda besar, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku mengenal nama-nama mereka dan nama-nama para bapaknya, warna-warna kuda-kudanya dan kuda-kuda tersebut merupakan kuda-kuda terbaik pada saat itu maka ketika mereka datang di Syam, dia keluar.”[63]
25.  Sesungguhnya dia tidak akan ada daerah mana pun pada bumi ini melainkan dimasuki (oleh Dajjal) dan diinjaknya, ia akan menampakkan dirinya, (kecuali pada empat masjid: (masjid)[64] Makkah, (masjid)[65] Madinah, At-Taura dan Masjid Aqsha)[66]
26.  Sesungguhnya dia tinggal selama empat puluh hari, hari saat itu bagikan setahun, hari bagikan sebulan, hari bagikan seminggu dan hari bagikan harinya seperti hari-hari kalian ini. Mereka bertanya, “Itulah hari yang bagaikan setahun, apakah cukup kami untuk melakukan shalat sehari?” Beliau menjawab, “Tidak, putuskan kalian apa yang ditakdirkan.” Mereka bertanya lagi, “Bagaimana cepatnya bumi pada saat itu?” Beliau menjawab “Seperti hujan yang diterbangkan oleh angin.”[67]
27.  Dan sesungguhnya sebelum muncul Dajjal selama tiga tahun, manusia ditimpa musibah kelaparan, Allah memerintahkan langit pada tahun pertama untuk menahan sepertiga air hujannya, dan memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya, kemudian pada tahun kedua, Allah memerintahkan langit menahan dua pertiga hujan dan memerintahkan bumi menahan dua pertiga tumbuhan, kemudian pada tahun ketiga Allah memerintahkan langit untuk menahan hujan kesemuanya dan, maka tidak ada setitis pun yang menitis, dan memerintahkan bumi untuk menahan tumbuhan semuanya, maka tidak ada tumbuhan yang tumbuh. Tidak ada yang tersisa saat itu (semuanya sudah hancur), kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dipertanyakan: “Bagaimana umat manusia hidup pada saat itu?” Beliau menjawab. “Dengan mengucapkan tahlil, tasbih dan tahmid dan hal itu merupakan makanan bagi mereka.”
Dia tidak mendatangi kota Makkah dan Madinah kerana setiap pintu masuk terdapat malaikat dengan pedang yang mengilat.
28.  Sesungguhnya tidak ada daerah yang tidak dimasuki oleh (Dajjal) kecuali Madinah (yang pada saat itu mempunyai tujuh pintu masuk)[68], dan setiap pintu masuknya terdapat dua malaikat yang akan melelehkan Dajjal.[69]
29.  Sampai dia muncul di daerah yang tanahnya berair (tanah berair de celah bukit),[70] di belakang bukit uhud,[71] lalu dia membinasakan penduduknya.[72]
30.  Lalu Madinah bergoncang[73] bersama dengan penduduknya selama tiga kali goncangan. Tidak akan tersisa orang munafik lelaki dan perempuan kecuali dia akan keluar. Madinah terbebas dari kejahatan darinya (Dajjal) sebagaimana ubutan tukang besi membersihkan kotoran besi. Hari itulah yang dikenal dengan hari penghabisan, (dan kebanyakan yang keluar adalah kaum wanita).[74]
31.  Maka seorang lelaki dari orang-orang yang beriman (yang berperwatakan anak muda)[75] mencarinya, dan dia pada saat itu merupakan sebaik-baik manusia atau di antara yang terbaik dari mereka,[76] maka suatu kelompok menemuinya (kelompok Dajjal) lalu mereka bertanya kepadanya, “Apa yang kamu cari?” dia menjawab, “Saya mencari yang keluar (Dajjal).” Dia bercerita: “Lalu mereka bertanya kepadanya, “Apakah kamu tidak mempercayai tuhan kami?” Dia menjawab, “Tuhan kami tidaklah samar,” maka mereka berkata, “Bunuhlah dia,” maka sebahagian mereka berkata kepada yang lainnya, “Bukankah Tuhan kalian telah melarang membunuh seseorang tanpa izinnya?” dia ketika  orang  beriman itu melihatnya, dia berkata, “Wahai sekalian manusia, (saya beritahukan bahawa sesesungguhnya[77] inilah Dajjal yang telah disebutkan (dalam jalur lain, yang diceritakan kepada kita)[78] oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam”, maka segera Dajjal menyuruh merebahkan orang beriman tersebut dan memerintahkan untuk mengupas kulit (bermaksud yang dilapangkan untuk dipukul). Lalu Dajjal bertanya, “Apakah engkau masih tidak mempercayai kami?” dia menjawab, “Engkaulah Dajjal si pendusta.” Lalu Dajjal berkata, “Bagaimana pendapat kalian jika aku membunuhnya kemudian aku menghidupkannya, apakah kalian masih meragui urusan ini?” maka mereka menjawab, “Tidak.”[79] Kemudian diperintahkan supaya mukmin tersebut digergaji dari atas kepalanya hingga kakinya menjadi dua bahagian (lalu dia membunuhnya)[80] (dalam hadits yang diriwayatkan oleh Nawas: “Lalu dia memukul dengan pedang, memotong dua potong dua potong).[81] Dia melanjutkan ceritanya: “Kemudian Dajjal tersebut berjalan di tengah dua bahagian badan yang telah terbelah dua,” Kemudian dia memerintahkannya, “Bangunlah!” maka bangunlah dan tegaklah dia, kemudian Dajjal bertanya lagi, “(Lalu dia memanggilnya, maka dia menghadap dengan muka yang bersinar dengan tertawa)”[82] “Apakah kamu masih belum percaya kepadaku?” dia menjawab “(Demi Allah)[83] Tidak berkurang pengetahuanku tentang kamu, bahkan bertambah yakin.” Kemudian orang beriman tersebut berkata, “Wahai sekalian orang, dia (Dajjal) tidak dapat berbuat demikian lagi kepada seseorang pun. Maka Dajjal berusaha membunuh kembali orang beriman tersebut, tetapi Allah telah meletakkan di antara lehernya hingga belakang orang itu seolah-olah tembaga, hingga tidak boleh disembelihnya. Kemudian dipegang tangan dan kaki orang tersebut lalu dilemparkannya. Mereka menyangka ia dilemparkan ke dalam neraka, padahal ia dilempar ke syurga. Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan ceritanya: “Itulah manusia paling besar kesaksiannya (mati Syahid) di sisi Tuhan Rabbul ‘Alamin.”[84]
32.  Kemudian malaikat memalingkan wajahnya ke arah Syam,[85] dia (Dajjal) mendatangi gunung Iliya, lalu dia mengelilingi sekelompok kaum muslim,[86] dan kaum muslim, dan kaum muslimin tersebut ditimpa kesengsaraan,[87] manusia melarikan diri dari Dajjal yang di gunung,[88] Ummu Syarik binti Abu Akir berkata, “Wahai Rasulullah! Di mana orang Arab pada saat itu?” Beliau menjawab, “Mereka pada saat itu berjumlah sedikit.”
33.  Dan Imam mereka adalah seorang yang shalih, Rasulullah bersabda, “Yang mendapat petunjuk dari kami adalah ahlul bait, (dari anak-anak Fatimah Radhiallahu 'anha ),[89] semoga Allah menjaganya pada malam hari,[90] mendekatkan namanya dengan namaku, nama bapaknya dengan nama bapakku,[91] yang paling tinggi dagunya, dan lebih pendek hidung)[92] Allah dipenuhi dengan Kejujuran dan keadilan, sebagaimana penuh dengan kejahatan dan kezaliman,[93] (memiliki selama tujuh tahun).[94] Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Dua kelompok dari umatku yang Allah dari api neraka: Kelompok yang memerangi bangsa India dan kelompok yang bersama dengan Isa ibnu Maryam 'alaihiwasallam.)[95] Beliau juga bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang mendapatnya maka sampaikan salam dariku.”[96]
34.  Ketika imam mereka maju untuk mengimami shalat subuh, tiba-tiba turun kepada mereka (dari langit)[97] Isa ibnu Maryam, di samping menara putih  barat Damaskus, antara dua tempat, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap dua malaikat. Jika tiba-tiba menundukkan kepalanya, ketika dia mengangkatkannya dia turunkan darinya permata seperti mutiara, maka tidak halal bagi orang kafir mencium baunya kecuali dia mati, dan dirinya berakhir (mati) di mana berakhir bahagiannya.
35.  Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada di antara aku dan dia (Nabi Isa ‘alaihiwasallam) seorang nabi pun, dan dia akan turun. Jika kalian mendapatinya maka kenalilah dia, seorang lelaki yang antara merah dan putih, antara kedua tempat, dan seakan-akan rambutnya kerinting (sekalipun tidak dikenai air). Dia berperang seakan-akan bersama umat manusia untuk masuk Islam, menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan pajak dan Allah pada saat itu menghancurkan semua agama kecuali Islam,” Beliau bertanya, “Bagaimana dengan kalian, jika Ibnu Maryam turun pada kalian, sementara ada pemimpin kalian (dalam riwayat lain; Ammakum)[98] yang berasal dari kalian?”[99] Ibnu Abu Dzaib berkata, “Apakah kamu sudah tahu apa itu Ammakum? Saya berkata, “Beritahukan saya,” dia menjawab, “Maka yang dimaksudkan dengan Ammakum adalah Kitabullah dan Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam).”
36.  Lalu Imam itu kembali mundur (berjalan ke belakang) supaya Isa maju dan berkata, “Mari shalat bersama kami,”[100] lalu Isa meletakkan tangannya di antara dagunya, kemudian dia berkata kepadanya, “Tidak sesungguhnya sebahagian dari kalian merupakan pemimpin dari lainnya, dan Allah memuliakan umat ini,[101] silakan maju dan shalatlah. Lalu dia mengimami shalat bersama mereka.
37.  (Kemudian Dajjal muncul di gunung (Illiya), dan dia mengepung sekelompok kaum muslimin.[102] Dia (kaum Muslim) berkata kepada orang-orang yang di situ, “Apa yang kalian tunggu dengan kesombongan ini (kecuali) kalian memerangi sampai kalian mati bertemu Allah atau Allah memenangkan kalian,” maka mereka sepakat untuk memeranginya ketika bangun subuh).[103]
38.  Waktu mereka bersiap-siap berperang, menyamakan barisan, ketika menunaikan shalat[104] shalat shubuh,[105] mereka bangun subuh bersama Isa ibnu Maryam),[106] lalu dia mengimami shalat umat manusia. Ketika dia mengangkat kepalanya dari rakaat, dia berkata, “Samiallhu Limanhamidah” (Allah mendengar orang-orang yang memujinya, Allah membunuh Dajjal dan kaum muslimin menang), lalu ketika selesai shalat, dia berkata, “Bukalah pintu. “ lalu pintu dibuka dan terlihatlah Dajjal bersama tujuh puluh ribu tentera Yahudi, yang  semuanya memegang pedang yang tajam dan tombak Isa 'alaihiwasallam lah memburunya.[107]
39.  Isa pergi dengan senjatanya ke arah Dajjal,[108] dan ketika dia (Dajjal) melihatnya (Isa 'alaihiwasallam), dia  meleleh sebagaimana garam meleleh dalam air, Seandainya saja dia meninggalkannya untuk melelehkannya sampai binasa, tetapi Allah membunuh dengan tangannya, maka terlihat darahnya di pedangnya,[109] lalu mendapatkannya di pintu Al-Ludda barat, dan membunuhnya, (maka Allah Subhanahu wa Ta'ala  membinasakan di celah bukit)[110]
40.  Maka Allah membinasakan orang Yahudi, (dan kaum muslimin menguasai mereka,[111] dan mereka membunuhnya.[112] Tidak ada sesuatu pun yang diciptakan Allah yang dapat menolong menyembunyikan orang Yahudi kecuali Allah memberi kemampuan untuk berbicara, tidak oleh batu, pohon, dinding, binatang melata –kecuali Al Garqadah, kerana sesungguhnya dia merupakan berasal dari pohon-pohon yang tidak diberi kemampuan untuk berbicara –kecuali dia berkata, “Wahai hamba Allah yang muslim, ini ada orang Yahudi (bersembunyi di belakangku), maka bunuhlah dia.
41.  Kemudian umat manusia tinggal sesudahnya (Ertinya sesudah binasanya Dajjal)(selama tujuh tahun dan di antara mereka tidak ada permusuhan)[113]
42.  Isa ibnu Maryam ‘alaihiwasallam membenarkan kenabianku (Muhammad) dan agama[114] pada umatku (Muhammad) sebagai hakim adil, dan pemimpin yang mendapat petunjuk[115] (yang jujur). Dia memerangi ummat manusia untuk Islam,[116] dia menghancurkan salib, menyembelih babi, dia mengumpulkan doa-doa,[117] membebaskan pajak, menghilangkan sedekah, tidak ada penggembala kambing dan unta, dihilangkan olehnya permusuhan, kebencian dan hasad, dan mereka mahu menyedekahkan harta tapi tidak  ada seorang pun yang mahu menerimanya)[118] (sampai sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya, dan berdakwah itu hanya kepada Tuhan semesta alam).[119]
Demi jiwaku ditanganNya, Isa ibnu maryam menyucikan (jiwa) dengan haji atau umrah atau dia memuji keduanya.[120]
43.  Kemudian Isa Ibnu Maryam datang ke suatu kaum yang Allah menjaganya, lalu dia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan kepada mereka tentang derajatnya di Syurga.[121]
Dan ketika mereka demikian, tiba-tiba Allah mewahyukan kepada Isa bahawa sesungguhnya Aku mengutuskan hambaku yang tidak seorang pun yang mampu membunuhnya, maka berlindunglah ke bukit. Dan Allah mengutus Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka dari semua sisi melahirkan anak. Kelompok pertama mereka melewati suatu laut, mereka meminumnya, dan kelompok yang lain melewati laut itu pula dan berkata, “Sungguh dengan air ini” (kemudian mereka berjalan sampai berakhir di gunung merah(gunung Maqdis) mereka berkata, “Sungguh kita membunuh apa yang ada di bumi, hampir kita membunuh apa yang di langit, lalu mereka melempar anak panah ke langit. Allah mengembalikan anak-anak panah mereka yang dicampuri dengan darah)[122]
Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya dikepung, sampai kepala lembu jantan milik salah satu mereka lebih baik dari seratus dinar milik kalian pada saat ini. Isa dan sahabat-sahabatnya menginginkan kepala lembu itu, maka Allah mengirim kepada mereka An-Naghaf untuk menemani mereka, lalu mereka menjadi tentera (yang mati) seperti matinya jiwa. Kemudian Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya turun ke bumi, dan mereka tidak mendapat sejengkal pun di permukaan bumi ini melainkan bau daging dan mayat busuk mereka.
Nabiyullah dan sahabat-sahabat menginginkan bertemu dengan Allah, lalu Allah mengirim burung seperti burung raksasa yang mengangkat mereka, dan Allah memperlakukan mereka sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah mengirim hujan yang tidak menyisakan rumah orang kota dan orang desa, bumi disirami sampai meninggalkan bagaikan sebahagian waktu malam, kemudian dia berkata kepada bumi, “Tumbuhkan buah-buah dan keluarkan berkahmu.”
Pada saat itu, sekelompok manusia makan buah delima, dan mereka senantiasa minum dari bejana, dan terberkahi dengan apa yang di dalamnya. Sampai sepotong daging dari unta mencukupkan sekelompok orang, sepotong daging dari lembu mencukupkan beberapa orang.[123] Lembu dengan begini dan begitu merupakan dari harta, dan kuda itu hanya dihargai beberapa dirham.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda, “Beruntunglah orang yang hidup sesudah Isa, beruntunglah orang yang hidup sesudah Dajjal, diizinkannya langit untuk meneteskan (airnya), dan diizinkan bumi untuk tumbuh. Seandainya kamu tebarkan biji-bijimu di atas tanah, pasti akan tumbuh. Bukan kebencian, hasad dan permusuhan.[124]
44.  Di cerabutnya setiap racun dari makhluk yang memiliki racun sehingga tercipta kedamaian di bumi, sampai unta hitam hidup bersama unta putih, harimau hidup bersama lembu, serigala hidup bersama kambing, anak-anak kecil bermain-main dengan ular tetapi tidak membahayakannya[125], sampai anak memasukkan tangannya pada ular tetapi tidak membahayakannya, berlari bersama singa tidak membahayakannya, serigala bersama dengan kambing kerana menganggapnya anjing, bumi dipenuhi dengan keselamatan sebagaimana bejana penuh dengan air, dan hanya satu kalimat tidak ada yang menyembah alih miliknya, kemudian dikatakan bahawa bumi pada saat itu bagaikan gelas dari perak yang tumbuh di masa Adam.
45.  Lalu Isa 'alaihiwasallam tinggal di bumi selama empat puluh tahun kemudian dia wafat, dan kaum muslimin menshalatkannya.[126]
46.  Ketika mereka demikian, tiba-tiba Allah mengirim angin (dingin dari arah Syam),[127] Dia mengambil di bawah ketiak-ketiak mereka, lalu angin itu menangkap setiap orang beriman dan setiap muslim (dalam hadits Ibnu amru : maka tidak ada yang tersisa di muka bumi seorang pun yang dalam hatinya ada secuit iman kecuali ditangkap (dimatikannya), sampai seandainya salah satu mereka berada di perut gunung tetap dia dimasukinya),[128] dan tersisa kejahatan manusia (masa di mana burung dan binatang buas sudah sedemikian jinak, hingga mereka tidak lagi mengenal ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran. Dikatakan, “Maka syaitan menyerupakan dirinya dengan diri mereka,” dan berkata, “Apakah kalian tidak menjawab seruannya?” lalu dia memerintahkan mereka untuk menyembah berhala dan mereka menyembahnya. Sementara mereka pada saat itu dipenuhi dengan rezeki-rezeki kerana membaiknya kehidupan mereka,[129] tetapi mereka menjadi kacau kerana minuman keras, maka itulah tanda terjadinya kiamat.[130]
47.  Lalu trompet (tanda kiamat) ditiup, maka tidak akan seorang pun yang mendengarnya kecuali ia mendengarkan suara keras dan mengangkat dengan suaranya dengan keras. Orang pertama yang mendengarnya adalah seorang laki-laki yang bersetubuh dengan untanya, hingga dia merasa terkejut dan ia mengejutkan manusia.
48.  Kemudian Allah mengirim –atau berkata-, “Allah menurunkan   –hujan seakan-akan dia terlindungi- perkiraan dari perawi:- lalu tubuh-tubuh manusia tumbuh, “Kemudian ditiup sangkakala, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)” (Surah Az-Zumar(39) :68)
Kemudian dikatakan, “Wahai sekalian manusia, datanglah kepada tuhan kalian,” “dan tahanlah mereka (di tempat perhentian), kerana sesungguhnya mereka ditanya” (Surah Ash-shaffat (61):24)
Kemudian dikatakan “Keluarkanlah salah satu dari ahli neraka itu!, lalu dikatakan, “Dari berapa orang?” dikatakan, “Dari sembilan ratus sembilan puluh sembilan. Itulah hari “Di mana Dia menjadikan anak-anak beruban.” (Surah Muzammil (73): 17)
Dan itulah adalah “Pada hari betis disingkapkan…” (Surah Al-Qalam (68):42)[131]

Semua hadits di atas ini telah dishahihkan oleh Syeikh Albani dalam kitab tersebut. Maka tidaklah saya menukilkan riwayat hadits tersebut secara lengkap melainkan hanya sekadar dua atau tiga riwayat sahaja tanpa menyebutkan nama sahabat yang meriwayatkannya.

Syeikh Albani berkata bahawa hadits tentang Dajjal dan turunya Isa alaihiwasallam ini adalah hadits mutawatir. Tidak dapat disanggah sedikit pun tentang kebenarannya lagi.

Bagaimana mengelaknya fitnah Dajjal???

1.Memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari kejahatan fitnahnya dan memperbanyakkan permohonan perlindungan kepadanya terutamanya dalam tahiyat akhir dalam shalat (selepas tahiyat akhir sebelum salam). Seperti mana Rasulullah memohon dalam tahiyatnya.
Doa ialah : “Allahuma inni a’uuzubika min ‘adzaabi jahannam, wa ‘adzaabil qabri. Wa min fitnatil mahyaa wa mammaati, wa min fitnatil masiihid dajjal
Lihat Shahih Muslim dan Shahih Bukhari sebagai rujukan.

 2.Menghafal sepuluh ayat pertama dari surah Al-Kahfi berdasarkan hadits riwayat Muslim dari Abu Darda.

3. Menghindarinya  seperti dalam sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Imran bin Husain

4.Tinggal di Mekkah dan Madinah, seperti yang telah dinyatakan dalam huraian hadits


[1] Hadits Riwayat Muslim, Hakim, Ahmad dan lain-lain
[2] Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban
[3] Hadits Riwayat Ibnu Hibban
[4] Hadits Riwayat Bukhari
[5] Hadits Riwayat Bukhari
[6] Hadits Riwayat Muslim
[7] Hadits Riwayat Ibnu Majah
[8] Hadits Riwayat Al-Baraz
[9] Hadits Riwayat Muslim, Ibnu Hibban, Ahmad dan lain-lain
[10] Hadits Riwayat Thabrani dan Muslim
[11] Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah
[12] Hadits Riwayat Muslim
[13] Hadits Riwayat Ahmad, Termidzi, Ibnu Majah dan lain-lain
[14] Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, Ibnu Mandah dan lain-lain
[15] Hadits Riwayat Ahmad, Termidzi, Ibnu Majah dan lain-lain
[16] Hadits Riwayat Muslim dan Hakim
[17] Hadits Riwayat Hakim
[18] Hadits Riwayat Abu Daud, Al-Ajir, Abu Nuaim dan lain-lain
[19] Hadits Riwayat Thabrani
[20] Hadits Riwayat Ahmad, Muslim, Ibnu Majah dan lain-lain
[21] Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani
[22] Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Nuaim
[23] Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah, Thabrani, Bukhari, Muslim dan lain-lain
[24] Hadits Riwayat Al-Ajir, Abu Nuaim dan lain-lain
[25] Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad
[26] Hadits Riwayat Ahmad, Abu Nuaim, Ibnu Mandah dan lain-lain
[27] Hadits Riwayat Ahmad, Abu Nuaim, Ibnu Mandah dan lain-lain
[28] Hadits Riwayat Ibnu Mandah
[29] Hadits Riwayat Bukhari, Ibnu Mandah Ahmad dan lain-lain
[30] Hadits Riwayat Abu Daud dan Muslim
[31] Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah dan Thabrani
[32] Hadits Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Daud dan lain-lain
[33] Hadits Riwayat Abu Daud, Abu Nuaim dan Ibnu Mandah
[34] Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan lain-lain
[35] Hadits Riwayat Ahmad
[36] Hadits Riwayat Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah
[37] Hadits Riwayat Abdurrazak, Ahmad, Muslim dan lain-lain
[38] Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani
[39] Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani
[40] Hadits Riwayat Ad-Dani
[41] Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ibnu Hibban dan lain-lain
[42] Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ibnu Hibban dan lain-lain
[43]  Hadits Riwayat Muslim
[44] Hadits Riwayat Muslim dan Ibnu Hibban
[45] Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad
[46] Hadits Riwayat Ahmad
[47] Hadits Riwayat Ahmad
[48] Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad
[49] Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad
[50] Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad
[51] Hadits Riwayat Ahmad
[52] Hadits Riwayat Muslim
[53] Hadits Riwayat Abu Daud
[54] Hadits Riwayat Muslim
[55] Hadits Riwayat Muslim
[56] Hadits Riwayat Muslim
[57] Hadits Riwayat Muslim
[58] Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud, Termidzi dan lain-lain
[59] Hadits Riwayat Ibnu Hibban dan Al-Bazzar
[60] Hadits Riwayat Abdurrazak dan Hakim
[61] Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim
[62] Hadits Riwayat Muslim dan Ad-Dani
[63] Hadits Riwayat Muslim, Ad-Dani dan Hakim
[64] Hadits Riwayat Ahmad
[65] Hadits Riwayat Ahmad
[66] Hadits Riwayat Ahmad
[67] Hadits Riwayat Muslim
[68] Hadits Riwayat Ahmad, Bukhari, Hakim dan lain-lain
[69] Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[70] Hadits Riwayat Ahmad dan lain-lain
[71] Hadits Riwayat Muslim
[72] Hadits Riwayat Ahmad dan lain-lain
[73] Hadits Riwayat Ad-Dani
[74] Hadits Riwayat Ahmad dan lain-lain
[75] Hadits Riwayat Muslim
[76] Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[77] Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[78] Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[79] Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[80] Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[81] Hadits Riwayat Muslim
[82] Hadits Riwayat Muslim
[83] Hadits Riwayat Abdurrazak dan Ahmad
[84] Hadits Riwayat Muslim, Ibnu Mandah dan Hakim
[85] Hadits Riwayat Muslim
[86] Hadits Riwayat Hakim, Ahmad dan lain-lain
[87] Hadits Riwayat Al-Baraz, Ahmad dan lain-lain
[88] Hadits Riwayat Ahmad, Muslim dan Termidzi
[89] Hadits Riwayat Abu Daud
[90] Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Majah, Al-‘Aqili dan lain-lain
[91] Hadits Riwayat Abu Daud dan Termidzi
[92] Hadits Riwayat Abu Daud
[93] Hadits Riwayat Abu Daud dan Termidzi
[94] Hadits Riwayat Abu Daud
[95] Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu ‘Adi dan lain-lain
[96] Hadits Riwayat Hakim
[97] Hadits Riwayat Al-Bazzar
[98] Hadits Riwayat Muslim
[99] Hadits Riwayat Bukhari, Muslim dan Ibnu Hibban
[100] Hadits Riwayat Muslim
[101] Hadits Riwayat Muslim
[102] Hadits Riwayat Hakim, Ahmad, Ibnu Asakir dan lain-lain
[103] Hadits Riwayat Hakim
[104] Hadits Riwayat  Muslim dan Hakim
[105] Hadits Riwayat Hakim
[106] Hadits Riwayat Hakim
[107] Hadits Riwayat Muslim
[108] Hadits Riwayat Ahmad dan Hakim
[109] Hadits Riwayat Muslim, Ad-Dani dan Hakim
[110] Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Asakir
[111] Hadits Riwayat Abdurrazak, Ahmad dan Termidzi
[112] Hadits Riwayat Ahmad, Ad-Dani
[113] Hadits Riwayat Ahmad, Muslim dan Hakim
[114] Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani
[115] Hadits Riwayat Ahmad
[116] Hadits Riwayat Abdurrazak, Ahmad dan Ibnu Hiban
[117] Hadits Riwayat Ahmad
[118] Hadits Riwayat Ahmad, Muslim, Ibnu Mandah dan lain-lain
[119] Hadits Riwayat Abdurrazak
[120] Hadits Riwayat Muslim, Ibnu Hibban dan Ahmad
[121] Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim
[122] Hadits Riwayat Muslim
[123] Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim
[124] Hadits Riwayat Abu Bukrah dan Ad-Dailami
[125] Hadits Riwayat Ahmad
[126] Hadits Riwayat Abdurrazak
[127] Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim
[128] Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim
[129] Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim
[130] Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim
[131] Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar